Kadin Sambut Baik IT-CEPA Hapus Hambatan Perdagangan RI-Turki

By Admin

nusakini.com--Indonesia dan Turki menyepakati perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement/IT CEPA). Saat ini Nilai perdagangan RI-Turki di Tahun 2016 mencapai US$ 1,3 miliar, turun 14 persen, sehingga dengan disepakatinya IT CEPA diharapkan dapat meningkatkan perdagangan diantara kedua negara. 

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani mengungkapkan salah satu penyebab menurunnya ekspor ke Turki adalah tingginya tarif bea masuk yang diterapkan sehingga membuat semakin tidak kompetitif. 

"Tarif ini membuat kita tidak kompetitif, kalau ini bisa dihapuskan akan sangat membantu kami. Kita juga bisa meningkatkan volume perdagangan kemudian dunia usaha makin berkembang sehingga penyerapan tenaga kerja makin tumbuh. Ini dampaknya akan sangat luas," katanya di sela-sela business meeting dengan 25 CEO Turki di Ankara akhir pekan lalu.

Pihaknya menyambut baik disepakatinya IT CEPA. Selain itu,setelah bertemu dengan para pengusaha di Turki, Rosan mengatakan potensi kerja sama yang akan digarap dunia usaha diantaranya investasi di bidang power plant dan wisata bahari terutama pembangunan dermaga bertaraf internasional. 

"Kita akan melihat potensi pembangunannya di beberapa titik seperti misalnya di NTB, NTT, dan beberapa spot yang lain," katanya. 

Menteri Perdagangan RI, Engartiasto Lukita menjelaskan baik Indonesia maupun Turki akan menghapus hambatan perdagangan dengan Turki termasuk menghilangkan bea masuk tarif ekspor dan impor untuk beberapa komoditas yang disepakati kedua negara.

"Untuk itu kita membuat pernyataan bersama antara Menteri Perekonomian Turki dengan Mendag RI atas penugasan Presiden RI dan disaksikan Presiden RI dan Presiden Turki satu pernyataan bersama untuk melakukan IT CEPA. Diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama kita akan mengupayakan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan kita sudah menyepakati dan dimulai dengan trade in goods dulu," kata Enggartiasto. 

Enggar berharap dalam waktu dekat kesepakatan dalam IT CEPA sudah bisa dieksekusi. Sehingga tahun depan sudah bisa dilihat keuntungannya.

"Kalau ini sudah bisa diharapkan tahun depan ekspor kita sudah meningkat lagi,” tutur Enggar. 

Ia mengaku, sampai saat ini masih ada beberapa keluhan yaitu bea masuk yang tinggi untuk sejumlah komoditas untuk keluar dan masuk di dua negara. 

"Itu yang akan kita selesaikan segera," katanya. 

Penghapusan bea masuk hingga nol persen kata dia, sangat mungkin dilakukan, oleh karena itu pihaknya dalam waktu dekat akan menindaklanjuti dengan menyampaikan daftar komoditas yang akan dibebaskan untuk keluar dan masuk ke Turki. 

Hal yang sama pun akan dilakukan Turki kepada Indonesia yakni menyampaikan daftar komuditas yang akan dibebaskan tarifnya. 

"Jadi nanti akan ada beberapa barang yang akan keluar dan masuk itu tidak terkena bea dari dua negara. Kita sepakati nanti antara kita dengan Turki," katanya.(p/ab)